Suasana Cisco Live (fino/detikINET)
Orlando - Perkembangan internet akan memasuki
babak keempat, yang disebut sebagai internet of everything. Sebuah
konsep yang diajukan Cisco di mana banyak benda yang tak terbayangkan
sebelumnya, seperti mobil atau lampu lalu lintas, akan terhubung dengan
internet.Cisco membagi perkembangan internet dunia dalam empat tahap. Yang pertama adalah tahap konektivitas di mana internet digunakan untuk hal-hal mendasar seperti browsing, pencarian online dan mengakses email.
Tahap kedua disebut sebagai networked economy. Di mana e-commerce atau perdagangan online menuai popularitas. Adapun tahap ketiga adalah immersive experiences ketika user mulai akrab dengan media sosial, video dan cloud.
Babak keempat yang disebut internet of everything menurut Cisco mulai terasa perkembangannya dan membuka kesempatan ekonomi yang cukup besar. Pada masa ini, akan menjadi kewajaran jika manusia, data dan benda-benda berkomunikasi satu sama lain melalui internet.
Cisco menyebut pasar internet of everything bisa mencapai USD 14,4 triliun dalam dekade mendatang. Cisco pun ingin memaksimalkan kesempatan tersebut dan menjadi pemain nomor satu dalam industri ini.
"Target utama kami adalah menjadi pemain IT nomor satu dan kami akan melakukannya bersama para mitra. Untuk mencapainya, kami yakin transisi utama adalah menuju internet of everything," kata John Chambers, CEO Cisco di perhelatan Cisco Live 2013.
Sekitar tahun 2020, Cisco memproyeksi ada sekitar 50 miliar benda yang terkoneksi dengan internet. Dari jumlah itu, 45% di antaranya adalah machine to machine atau koneksi antara obyek yang tidak membutuhkan campur tangan manusia.
Namun memang ada beberapa tantangan internet of everything seperti hambatan budaya. Adapun teknologinya sudah cukup siap dan beberapa sektor seperti pelayanan kesehatan sudah menerapkannya.
"Hal ini akan membutuhkan kerja sama yang efektif dan perubahan budaya. Faktanya, yang paling mudah justru adalah teknologinya," tukas Chambers