Kunci partner merupakan
kerjasama antara satu perusahaan dengan perusahaan lain.
kunci aktivitas pemasaran
di tujukan kepada konsumen dengan produksi beli bahan rakitan hardware,
rancangan design,rakit
komponen jadi, test product, revisi, dan packing.
Value preposition dari
smartphone adalah menediakan komponen dan keunggulannya dalah menyediakan
smartphone komponen mengganti atau menambahkan komponen tersebut dan menghemat
biaya untuk mendapatkan spesifikasi tinggi
Hubungannya adalah
dengan berbagai media social seperti kaskus,twitter,facebook,whatapp,line.
Computer segment terdiri
dari even organizer pada mahasiswa dan pembisnis serta komunitas pada pegawai
kantoran gamers photofrapy.
Cost structure terdiri
dari biaya produksi, tenaga kerja, transportasi.
Key resource
berdasarkan jasa ada marketer,designer,engineer,purchasing,partner relation dan
berdasarkan alat ada kumputer dan alat transportasi.
Pada revenue streams
terdapat profit jual dan jasa
Dan pada channels terdapat
direct marketing, email marketing,social media marketing,dan pemesanan online
bisa denga web,blog dan form jual beli
Business
Model Canvas merupakan alat pembuat model bisnis
yang kini sangat popular dalam dunia keriwausahaan karena kemampuannya dalam
menggambarkan elemen inti dalm sebuah bisnis dengan lebih mudah dalam satu
lembar kanvas. Selain itu keunggulan BMC
adalah kemudahannya untuk diubah-ubah model bisnis dengan cepat dan melihat
implikasinya perubahan seuatu elemen pada elemen bisnis yang lain.
Model bisnis kanvas digambarkan melalui sembilan blok
bangunan dasar yang menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan bermaksud
untuk menghasilkan uang. Sembilan blok ini mencakup empat bidang utama bisnis
yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan keuangan. Kesembilan
blok bangunan dasar yang digunakan untuk penggambaran model bisnis kanvas
adalah:
1. Customer Segments
Pasar terdiri dari berbagai macam pembeli yang
membeli suatu produk sesuai dengan keinginan, sumber daya, lokasi, dan
kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang
unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab
itu penjual idealnya mendesain program pemasarannya tersendiri bagi
masing-masing segmen pasar tersebut, namun tidak semua kumpulan pelanggan dapat
disebut sebagai segmen pasar. Suatu kelompok pelanggan dapat disebut sebagai
segmen pasar apabila:
a.Memerlukan
pelayanan (value propositions) yang tersendiri karena permasalahan dan
kebutuhan secara khusus.
b.Dicapai
dan dilayani dengan saluran distribusi (channels) yang berbeda.
c.Perlu
pendekatan (customer relationship) yang berbeda.
d.Memberikan
profitabilitas yang berbeda.
e.Mempunyai
kemampuan bayar yang berbeda sesuai dengan persepsi terhadap nilai yang mereka
terima.
2. Value
Propositions
Value propositions (Nilai tambah yang diberikan kepada para
pelanggan) terdiri dari produk dan jasa yang dapat menambah nilai tambah kepada
segmentasi yang spesifik. Bagi pelanggan, value propositions terwujud dalam
bentuk pemecahan masalah yang dihadapi atau terpenuhinya kebutuhan. Value
propositions merupakan alasan kenapa pelanggan sering mengalihkan perhatian
dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Value propositions ini dapat mengatasi
kebutuhan pelanggan ataupun memuaskan kebutuhan pelanggan. Dalam hal ini, value
propositions adalah keuntungan yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.
Beberapa value propositions bersifat inovatif yang menawarkan hal yang benar-benar
baru. Lainnya juga dapat mirip dengan penawaran pasar umumnya, namun
ditambahkan dengan atribut-atribut lainnya.
Value proposition membuat nilai tambah untuk segmen pasar
melalui pencampuran elemen-elemen yang sesuai dengan kebutuhan segmen pasar.
Nilai tambah dapat bersifat kuantitatif (Misalnya: harga, kecepatan pelayanan)
dan kualitatif (Misalnya: desain, pengalaman pelanggan).
Beberapa elemen yang berkontribusi pada pembentukan nilai
tambah adalah:
1.Kebaruan (Newness)
2.Kinerja (Performance)
3.Kustomisasi (Customization)
4.Penyelesaian Pekerjaan (Getting the Job Done)
5.Desain (Design)
6.Merek/Status (Brand/ Status)
7.Harga (Price)
8.Pengurangan Biaya (Cost Reduction)
9.
Pengurangan Risiko (Risk Reduction)
10.Akses (Accessibility) Kenyamanan/Kemudahan Penggunaan (Convenience/ Usability)
3. Channels
Channels adalah saluran untuk berhubungan dengan para
pelanggan. Komunikasi, distribusi, dan jaringan penjual atau sales merupakan
salah satu usaha perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Channels
memainkan peranan yang penting dalam pengalaman pelanggan. Channels memiliki
beberapa fungsi, antara lain:
1.Meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap produk dan jasa dari perusahaan.
2.Membantu pelanggan dalam mengevaluasi value proposition dari perusahaan.
3.Memfasilitasi pelanggan untuk membuat produk dan jasa tertentu.
4.Membantu meyampaikan nilai tambah untuk pelanggan.
5.Memberi dukungan kepada pelanggan pasca pembelian.
Menemukan channels yang tepat dalam memuaskan kebutuhan
pelanggan adalah bagian krusial dalam memberikan value proposition bagi
perusahaan. Organisasi dapat memilih menyentuh pelanggannya melalui own media
yang dimiliki perusahaan sendiri, partner media, atau perpaduan dari keduanya.
Partner channels biasanya bersifat tidak langsung dan memiliki pilihan-pilihan
yang beragam, misalnya wholesales, retail, dan lainlain. Partner channels
membuat margin yang diterima perusahaan rendah, namun perusahaan dapat
mengembangkan dan menggunakan keunggulan dari partner. Owned channels membuat margin yang diterima
perusahaan tinggi, tapi juga boros dalam pembiayaan. Cara paling tepat adalah
menggabungkan dan menyeimbangkan keduanya untuk membuat pelanggan puas dan
memaksimalkan keuntungan.
4. Customer Relationships
Customer relationships adalah tipe hubungan yang ingin
dijalin dengan para pelanggan dari segmen pasar yang spesifik. Perusahaan
seharusnya memikirkan tipe hubungan yang akan dijalin dengan para pelanggan
dari berbagai segmen. Customer relationship dapat dibentuk dari berbagai
motivasi, antara lain:
a.Customer acquisition
b.Customer retention
c.Boosting sales (upselling)
Tugas seorang pemasar (marketer) dalam dua kelompok besar,
yakni akuisisi pelanggan (customer acquisition) dan retensi pelanggan (customer
retention). Dalam kelompok pertama (akuisisi pelanggan), tugas pemasar adalah
terus menerus mencari pelanggan baru, baik dari pelanggan kompetitor maupun
mengubah yang sebelumnya bukan pelanggan siapapun menjadi pelanggan mereka yang dikelola. Adapun dalam
kelompok kedua (rentensi pelanggan), tugas pemasar berupaya
terus-menerus mempertahankan pelanggan yang sudah menggunakan mereknya agar
tidak pindah ke merek kompetitor (Wind, 2002). Sedangkan boosting sales yaitu
mendorong pelanggan yang sudah ada untuk berbelanja lebih banyak bagi
perusahaan.
Ada
beberapa kategori dari customer relationships yang dapat dipadukan dengan
customer segments, antara lain:
1.Personal Assistance
2.Dedicated Personal Assistance
3.Self Service
4.Automated Service
5.Communities
6.Co-creation
5. Revenue Streams
Revenue Streams adalah pendapatan yang diterima perusahaan
dari masing-masing segmen pasar atau dengan kata lain revenue streams adalah
pemasukan yang biasanya diukur dalam bentuk uang yang diterima perusahaan dari
pelanggannya. Jika kepuasan pelanggan adalah jantung dari sebuah model bisnis,
maka revenue streams adalah pembuluh arterinya. Revenue streams bukan
mempresentasikan keuntungan yang didapat, karena secara umum diketahui bahwa
keuntungan merupakan pendapatan bersih setelah dikurangi biaya-biaya usaha (PPM
Manajemen, 2012).
Perusahaan harus sering memikirkan nilai tambah apakah yang
dapat digunakan sehingga pelanggan mau untuk membayarnya. Apabila pertanyaan
ini dapat dijawab, maka perusahaan dapat menyimpulkan satu atau lebih dari
revenue streams yang didapat dari masing-masing segmen pasar. Masing-masing
revenue streams memiliki mekanisme harga yang berbeda satu sama lain, misalnya
harga tetap, bargaining, auctioning, market dependent, volume dependent, dan
yield management.
Model bisnis dapat dibentuk dari 2 (dua) macam Revenue
Streams:
1.Pendapatan
didapatkan dari satu kali transaksi.
2.Pendapatan
yang didapatkan berulang kali yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baikuntuk
memberikan value proposition kepada pelanggan ataupun tidak menyediakan
dukungan pasca pembelian.
Ada
beberapa cara untuk mendapatkan Revenue Streams:
1. Penjualan
Aset (Asset Sale)
2. Biaya
Pemakaian (Usage Fee)
3. Biaya
Langganan (Subscription Fees)
4. Sewa
(Lending/ Renting/ Leasing)
5. Lisensi
(Licensing)
6. Biaya
Jasa Perantara (Brokerage Fees)
7. Iklan
(Advertising)
8. Donasi
(Donation)
6. Key Resources
Key resources adalah sumber daya utama yang dibutuhkan oleh
perusahaan supaya model bisnis dapat berjalan. Sumber daya utama ini membuat
sebuah perusahaan dapat membentuk dan menawarkan value propositions,
mendapatkan pasar, mengawasi hubungan dengan segmen-segmen pasar, dan
mendapatkan penghasilan. Key resources dibentuk berdasarkan tipe model
bisnis. Key resources dapat berupa benda
fisik, finansial, intelektual, maupun manusia. Key resources dapat dimiliki
oleh perusahaan maupun bekerjasama dengan Key partners.
Key resources dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.
Fasilitas (Physical), dalam kategori ini termasuk aset-aset fisik misalnya
fasilitas pabrik, bangunan, mesin dan peralatan, sistem, sistem penjualan, dan
jaringan distribusi.
2.
Intelektual (Intellectual), sumberdaya intelektual meliputi brands, pengetahuan, paten
dan hak cipta, partnerships, dan database pelanggan yang merupakan komponen
yang penting dalam membuat model bisnis yang kuat. Sumberdaya intelektual
sangat sulit untuk dibangun namun saat telah berhasil dibangun dapat memberikan
nilai tambah yang sangat bagus.
3.
Manusia (Human), setiap
bisnis memerlukan sumber daya manusia, namun manusia adalah aset yang sangat
penting dalam model bisnis
4.
Finansial (Financial), beberapa model bisnis membutuhkan sumberdaya
finansial dan atau jaminan finansial, misalnya uang tunai, kredit,
kebutuhan-kebutuhan lain untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya perusahaan.
5.
Teknologi (Technology),
pada perusahaan yang high-tech, teknologi menjadi sumber daya utama yang sangat
menentukan. Pada perusahaan telekomunikasi, penguasaan teknologi terbaru
menjadi penentu untuk mewujudkan value propositions yang dijanjikan kepada
pelanggan.
6.
Saluran Distribusi (Channel), saluran distribusi kini juga menjadi sumber daya yang penting.
Bagi perusahaan consumer good, saluran distribusi untuk produk mereka menjadi
sangat penting.
7. Key Activities
Key activities adalah kegiatan-kegiatan utama apa saja yang perlu dilakukan
oleh organisasi ataupun perusahaan agar dapat memberikan nilai tambah dengan
baik. Setiap model bisnis memiliki aktivitas-aktivitas utama. Hal ini adalah
aksi yang paling penting supaya perusahaan dapat mengoperasikan perusahaannya
dengan sukses. Seperti pada key resources, key activites juga diperlukan untuk
membuat dan menawarkan pada pelanggan value proposition, mendapatkan pasar, dan
menghasilkan pendapatan. Selain itu, key activities dibuat berdasarkan model
bisnis.
Key
activities dapat dikategorikan sebagai berikut:
1.
Operasi Produksi (Production). Aktivitas ini bertujuan untuk mendesain, membuat, dan
mengantarkan produk dalam jumlah tertentu dan atau kualitas baik. Aktivitas
produksi mendominasi dalam model bisnis dalam pabrik pembuatan barang. Aktivitas-aktivitas
utama pada organisasi jenis produksi meliputi pengadaan bahan yang diperlukan
dari pemasok, pengolahan dalam proses produksi, serta penyaluran produk jadi
atau jasa kepada pelanggan.
2.
Operasi Jasa (Problem Solving). Aktivitas ini bertujuan untuk mengatasi masalah dan
memberikan solusi baru atas masalah pelanggan secara individu. Aktivitas
penyelesaian masalah khususnya merupakan jenis kegiatan operasi bagi konsultan,
rumah sakit, dan organisasiorganisasi pelayanan lain.
3.
Platform dan Jaringan (Platform/ Network). Aktivitas-aktivitas utama pada organisasi bisnis yang
berbasis platform dan jaringan adalah perancangan, pembangunan, dan
pengembangan hardwaredan software, termasuk jaringan internet dan website.
Aktivitas-aktivitasnya meliputi penyediaan pelayanan yang dibutuhkan oleh para
pelanggan dan pengguna, termasuk proses penyampaiannya dan penjagaan hubungan
dengan para pelanggan.
8. Key Partnership
Key partnership adalah mitra utama
dalam bisnis, misalnya supplier, sehingga model bisnis dapat berjalan.
Perusahaan menjalin kerjasama untuk beberapa alasan dan jalinan kerjasama
menjadi landasan dari beberapa model bisnis. Perusahaan membuat aliansi untuk
mengoptimasi model bisnisnya, mengurangi risiko, atau memperoleh sumberdaya. Kita dapat membedakan diantara keempat tipe
yang berbeda dari Partnership:
1.Aliansi
strategis antara perusahaan bukan pesaing
2.Coopetition
: kemitraan strategis antar pesaing
3.Usaha
patungan untuk membuat bisnis baru
4.Hubungan
pembeli-pemasok sehingga dapat menjamin pasokan yang didapatkan adalah pasokan yang baik
Hal
ini dapat bermanfaat untuk membedakan ketiga motivasi untuk menjalin kemitraan:
1.Optimasi
dan Skala Ekonomi
2.Pengurangan
Risiko dan Ketidakpastian
3.Perolehan
Sumberdaya dan Kegiatan Tertentu
9. Cost Structure
Cost structure adalah komponen-komponen biaya yang digunakan
supaya organisasi atau perusahaan bisa berjalan sesuai dengan model
bisnisnya. Membuat dan meningkatkan
nilai tambah, berhubungan dengan pelanggan, dan mendapatkan penghasilan
semuanya termasuk dalam komponen biaya. Beberapa komponen biaya dapat dihitung
setelah perusahaan mengetahui key resources, key activities, dan key
partnership.
Sebenarnya, biaya dapat diminimisasi dalam setiap model
bisnis. Ada dua macam model bisnis Cost Structure yaitu berdasarkan biaya dan
berdasarkan nilai tambah:
1.
Cost-driven, model bisnis
cost-driven fokus pada minimisasi biaya dimanapun minimisasi biaya dapat
dilakukan. Pendekatan ini fokus pada pembuatan dan pengawasan struktur biaya
yang paling murah, menggunakan value propositions yang murah, memaksimakan
otomatisasi, dan outsourcing yang luas.
2.
Value-driven, beberapa perusahaan
kurang peduli dengan biaya implikasi dari model bisnis tertentu dan fokus pada
pembentukan nilai tambah karena segmen pasar yang dituju adalah segmen pasar
yang tidak sensitif terhadap harga. Value proposition dan tingkat layanan
pribadi yang tinggi biasanya mencirikan model bisnis ini.
Cost Structure memiliki beberapa
karakteristik, antara lain:
a.Biaya
Tetap
b.Biaya
Variabel
c.Skala
Ekonomi
d.Economies
of Scope
http://arryrahmawan.net/memetakan-bisnis-dengan-business-model-canvas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar